Posted by : Unknown Selasa, 27 Januari 2015

4 Pelajaran Setelah Putus




Tanpa rasa sakit, kita nggak mungkin tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Hal ini juga berlaku nih buat yang baru saja putus cinta. Jangan menyesal dengan apa yang sudah terjadi. Putus dengan pacar bukanlah akhir dari segalanya! Chin up, girls! Ini dia beberapa pelajaran yang bisa kita dapat setelah putus cinta.
1.Lebih Kuat Setiap orang pasti sedih saat putus cinta. Menangis boleh saja, justru ini menandakan kalau kita memiliki hati dan perasaan. Tapi, bukan berarti kita boleh berlarut-larut dalam kesedihan ya. Kita harus kuat. Berjanjilah pada diri sendiri kalau kita nggak akan menangis untuk alasan yang sama berulang kali. Penulis ternama, Dr Seuss, mengatakan, “Don’t cry because it’s over, smile because it happened.”


2.Ikhlas Saat merasakan sakit hati, saat itulah kita belajar untuk ikhlas. Kita harus menyadari kalau nggak selamanya yang kita inginkan bisa kita dapatkan. Ada hal-hal yang nggak bisa kita paksakan, termasuk perasaan seseorang. It is better to be alone than being with someone who makes you feel alone..

3.Lebih DewasaTanpa disadari, kita beranjak menjadi sosok yang lebih dewasa setelah kita mengalami putus cinta. Kita akan lebih bijak nih dalam menjalani hidup. Bahkan, bukan nggak mungkin, kita akan menjadi tempat curhat bagi teman-teman kita. Dari pengalaman yang kita miliki, kita diharapkan mampu membantu memecahkan masalah cinta mereka. Senang juga kan rasanya bisa membantu teman?

4.Lebih BersyukurWalaupun putus dengan si dia, kita harus tetap bersyukur. Lihat dari sisi positifnya deh, kita jadi bisa melihat sekeliling, bahwa masih banyak orang yang peduli dan sayang pada kita, seperti keluarga, teman, dan sahabat-sahabat kita. Percaya deh, Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik untuk kita nantinya, selama kita nggak lupa untuk bersyukur.


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © GiniAjaDeh -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -